Petronas, perusahaan minyak ternama asal Malaysia, bertekad untuk menghidupkan kembali balapan yang terkenal dengan julukan balapan jet darat, Formula 1 Malaysian GP pada tahun 2026, menandai kembalinya balapan akbar setelah jeda sembilan tahun.
Informasi menarik ini terungkap dalam acara townhall perusahaan oleh CEO Tengku Muhammad Taufik Tengku Aziz, di mana Petronas mendapatkan hak penamaan untuk Sepang International Circuit (SIC).
Bisa mengambil manfaat dari balapan MotoGP
Malaysia Grand Prix terakhir kali diadakan pada tahun 2017, menjadi saksi kemenangan talenta muda Red Bull Max Verstappen dan masa emasnya Daniel Ricciardo si ahli late braking, membuat kenangan yang tak terlupakan dalam sejarah Formula 1.
Sirkuit sepang bukan tidak terpakai semenjak ditinggalkan oleh F1, sirkuit ini masih tetap menyelenggarakan balapan - balapan internasional salah satunya ada MotoGP yang sudah memiliki standar yang tinggi dalam hal penyelenggaraan.
Jadi jika ingin menyelenggarakan F1, Malaysia hanya perlu menyesuakan sedikit untuk balapan F1. Tidak perlu memulai dari awal lagi.
Petronas, yang merupakan sponsor setia tim Mercedes sejak tahun 2010, akan mengumumkan pendapatan tahun 2023 pada bulan Maret ini, bisa jadi penentu apakah Petronas benar - benar mampu mendanai gelaran Formula 1 tahun 2026 atau tidak.
Petronas Media Release: Belum ada diskusi mengenai F1
Setelah ramai dibicarakan, akhirnya pihak Petronas merespon spekulasi ini dan mengkonfirmasi bahwa sampai saat ini belum ada diskusi apapun tentang mengembalikan balapan F1 ke sirkuit Sepang.
PETRONAS refers to the news reports published on 31 January 2024 on the potential return of the Formula One Grand Prix to Sepang, Malaysia, in 2026.
We would like to confirm that there have been no discussions on bringing the sport back to the PETRONAS Sepang International Circuit. - Petronas Media Release
Dari pernyataan diatas, terlihat bahwa pihak Petronas belum melakukan diskusi apapun untuk menghadirkan kembali balapan Formula 1 ke sirkuit Sepang, Malaysia. Sepertinya Petronas tidak ingin isu ini berkembang terus menerus hingga merusak nama baik Petronas dan juga Malaysia secara umum.
Apalagi pada tahun-tahun sebelumnya terjadi keengganan untuk menyelenggarakan acara Formula 1 karena dirasa sangat membebani utamanya dalam hal keuangan. Namun, seiring dengan melonjaknya minat global terhadap F1, yang sebagian didukung oleh serial Netflix "Formula 1: Drive to Survive", negara-negara di seluruh dunia berlomba-lomba kembali untuk ikut serta dalam balapan jet darat tersebut, tergiur dengan potensi keuntungan dalam hal ROI (Return of Investment) dan juga dapat meningkatkan bidang pariwisata secara signifikan.
Sebagai penggemar F1, saya harap langkah Petronas ini hanya sebagai strategi bisnis saja dan dibalik layar mereka berusaha untuk mewujudkan proyek ini. Aamiin... hehe
Penyeimbang Street Circuit
Ditengah bertambahnya street circuit (sirkuit jalanan) yang masuk dalam kalender F1, kedatangan sirkuit "tradisional" Sepang akan sangat memberikan penyegaran terutama untuk para penggemar (dan pembalap) yang tidak terlalu suka dengan sirkuit jalanan.
Antusiasme terlihat sangat tinggi, para penggemar sangat menantikan perkembangan lebih lanjut rencana Malaysian GP ini. Hidupnya kembali F1 Malaysian Grand Prix akan menjadikan sirkuit "tradisiona" yang ada di seluruh dunia harapan untuk tetap bertahan dan terus memperbaiki diri. Semoga.
Baca juga:
- Ranking Desain Livery Mobil Formula 1 2024
- Peluang Mick Schumacher Menggantikan Lewis Hamilton di tim F1 Mercedes
- Daihatsu mengakui memalsukan uji keselamatan selama 30 tahun
- Thomas Ronhaar Akhirnya Membuktikan Dia Tidak Curang di Balapan F1 Sim Racing
- Strategi Bisnis di Balik Perpanjangan Kontrak James Allison dengan Tim Mercedes F1
- Tolak Bridgestone, F1 Akan Perpanjang Kontrak Dengan Pirelli Sampai 2027
- Sedang Viral, Apa arti dari "Dentist" di Dunia Balap Mobil?
- Cara Menambahkan Jadwal Formula 1 di Kalender HP Otomatis Update Setiap Tahun
- Kontroversi Bianca Bustamante Karena Like Tweet di Social Media X (Tidak sengaja)
- Max Verstappen Membuat Tim GT3 dari Pembalap Sim Racing
- Rintangan Berat Yuki Tsunoda untuk Naik ke Tim Inti, Red Bull Racing
- Bukan Red Bull, Lando Norris Amankan Masa Depan dengan McLaren Racing Setelah 2025
Tidak ada komentar