Akhirnya selesai juga proses unboxing atau reveal desain livery mobil Formula 1 dari setiap tim untuk balapan di musim 2024 ini. Bahkan kita juga sudah melihat semua mobil beraksi di lintasan pada sesi F1 Testing di Bahrain. Ada yang mempertahankan desain lama, ada juga yang mengambil arah yang berbeda dari tahun sebelumnya. Yang pasti pemilihan desain ini akan berpengaruh terhadap desain livery di dunia otomotif secara global.
Selain seorang penggemar F1, Saya juga seorang graphic designer yang pernah mengurusi desain beberapa brand lokal di daerah saya, berbekal pengalaman tersebut saya ingin membagikan penilaian saya pribadi untuk setiap desain (livery) mobil F1 yang akan membalap tahun 2024 ini.
Banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan konsep desain - desain livery tersebut beberapa diantaranya adalah art/seni yang ada pada desain mobil dan yang paling penting adalah rasa yang ditimbulkan saat melihat desain mobil secara utuh.
Ranking desain livery Mobil F1 2024 dari yang Terburuk hingga Terbaik! versi Rindi Tech
P10: Alpine A524 (Terburuk)
Tidak ada warna dasar. Meskipun menggunakan warna hitam dari carbon fiber, desain livery Alpine tahun ini terlihat sangat memaksakan agar tidak diwarnai untuk mengurangi bobot mobil. Namun akhirnya menjadi terlihat seperti belum diwarnai dan langsung ditempel stiker - stiker sponsor.Sponsor utama dari Alpine F1 Team ini adalah BWT dengan warna logo pink dan biru. Warna identitas BWT yang feminim lumayan sulit untuk digabungkan dengan desain sponsor lain yang rata - rata bertema maskulin. Meskipun begitu, perpaduan hitam-pink-biru sebenarnya bisa menjadi bagus tapi menurut saya, Alpine gagal dalam mewujudkannya.
Di balapan GT3, mobil yang disponsori oleh BWT biasanya menggunakan warna dasar pink yang akan sangat cocok dengan logo BWT. Jika ada mobil berwarna pink di lintasan, hampir semua penggemar balap pasti sudah mengetahui bahwa mobil tersebut disponsori oleh BWT dan itu sangat baik untuk branding. Maka dari itu, penempatan logo BWT di mobil F1 Alpine menurut saya tidak begitu pas.
Sebenarnya peringkat livery Alpine bisa lebih baik dari livery mobil Kick bahkan Haas di P8, namun penempatan logo BWT di bagian front wing yang hitam (carbon fiber) sangat tidak indah dan terlihat dipaksakan.
Saya semakin yakin Alpine layak di posisi buncit saat mereka tiba - tiba menambahkan warna biru dibagian bodi depan mobil di sesi F1 Testing di Bahrain kemarin. Blunder tersebut mengunci gelar livery terburuk karena mereka sendiri sadar bahwa livery yang mereka pilih tidak baik untuk brand.
P9: Kick Sauber C44
Tidak ada keindahan sama sekali, 11 dari 100. Livery mobil F1 dari tim asal Swiss ini terlihat sangat kosong dan tidak ada bagian yang menarik perhatian. Begitu melihat livery secara utuh, saya langsung teringat dengan desain mobil yang ada di game official F1 (Career Mode), stok desain gratis namun jarang dipilih, utamanya karena tidak cocok untuk mewakili apapun.Warna dan rasa dari Sauber benar - benar tidak ada, dan ini sangat disayangkan. Menggunakan warna utama hijau yang diambil dari warna identitas sponsor utama mereka, Kick. Desain mobil ini terlihat hanya ingin menunjukan tema Kick saja, dan sponsor lainnya tidak boleh protes.
Meskipun brand Kick nya sangat terasa (dari warna hijau), tapi selain itu tidak ada yang istimewa. Pola desain yang digunakan pun terlihat kaku dan seperti didesain dari gambar 2 dimensi saja yang tidak mempertimbahkan bentuk dari setiap lekukan mobil. Beberapa bagian yang diisi dengan logo sponsor hanya "dibersihkan" dengan warna hitam (dari carbon fiber).
Satu alasan yang membuat livery Kick Sauber tidak berada di posisi terakhir adalah karena mobil Kick Sauber bisa mencuri pandangan penonton terutama saat battle dengan mobil lain di malam hari (F1 Testing hari kedua).
P8: Haas VF-24
Masih masuk kelompok terburuk. Livery tim Haas sebenarnya juga tidak bagus, namun jika melihat livery yang dibuat oleh Kick dan Alpine, livery Haas jadi terlihat lumayan.Walaupun didominasi oleh warna carbon fiber, livery tim Haas lebih dapat diterima secara utuh karena perpaduan warna sponsor dan warna identitas Haas masih bisa sejalan (di warna merah). Karena itu, desainnya terlihat lebih konsisten dan jati diri tim (Haas) tetap terlihat dan terasa hadir.
P7: RB VCARB 01
Konsep nabrak - nabrak bikin sakit mata. Pada awal peluncuran, desain mobil RB ini sangat dibangga - banggakan oleh banyak penggemar F1 karena RB dianggap berani menggunakan warna hampir disemua bagian body, tidak seperti tim sebelumnya yang sangat takut akan menambah bobot mobil.Namun jika dilihat dari sisi desain dan keindahan, desain livery dari mobil RB ini masih jauh dari kata indah. Meskipun sangat berwarna dan cerah, komposisi warna dan penempatan beberapa garis desain di mobil terasa nabrak - nabrak dan tidak menyejukan mata.
Warna dasar "royal blue" yang katanya diambil dari sejarah tim, menurut saya malah terlihat "norak" saat digabung dengan warna lain yang ada di mobil. Coba saja warna biru nya menggunakan jenis dove atau biru milik mobil Williams, memang akan sedikit lebih gelap tetapi akan lebih nyaman dipandang dan akan terlihat lebih sangar.
Warna logo sponsor juga sepertinya tidak bisa ditawar, contohnya saja logo "HUGO" yang sebelumnya sering menggunakan warna hitam atau putih (monochrome), sekarang harus menggunakan warna merah karena HUGO telah berkomitken untuk melakukan rebranding sejak tahun 2022 dengan warna merah.
Dengan kondisi sponsor yang memiliki standar masing - masing, tidak heran jika desainer livery RB sepertinya banyak mengalah untuk kepentingan sponsor.
P6: McLaren MCL38
Logo Google Chrome perusak keindahan. Jika tidak ada logo Google Chrome atau minimal logonya bisa dibuat monochrome (hitam putih) tampilan mobil McLaren akan sangat kuat dari sisi branding.Satu - satunya mobil dengan warna orange (papaya) pastinya dapat dengan mudah dikenali diantara mobil lain. Namun karena logo Google Chrome yang tidak mau menggunakan versi monochrome (hitam-putih) membuat keindahan dari mobil McLaren ini sedikit terganggu. Terutama di bagian wheel-cover.
Wheel-cover yang dicat dengan semua warna yang ada di logo Google Chrome mengganggu pandangan baik saat sedang diam ataupun saat sedang balapan. Warna yang ada di wheel cover meruntuhkan rasa elegan sebuah mobil formula 1 yang dikenal sebagai balapan mobil kasta tertinggi.
Belum puas mengganggu di area ban (wheel-cover), dua buah logo Google Chrome warna - warni yang ditempel di depan headrest juga mengganggu keindahan pandangan, semua logo dari Google Chrome yang ada di mobil McLaren itu ibarat tamu undangan yang datang tidak menggunakan dresscode yang telah ditetapkan, tidak sesuai tema.
P5: Red Bull RB20
Warna gelap tapi bukan Carbon Fiber. Sekilas mobil Red Bull mungkin terlihat memanfaatkan warna gelap dari carbon fiber untuk warna dasar mobil mereka, tetapi itu tidak benar. Jika diamati lebih seksama, warna gelap dari atas mobil sampai ke sidepod itu bukan hitam, melainkan warna ungu/biru gelap yang termasuk identitas logo Red Bull. Barulah dibawah side pod, Red Bull memanfaatkan warna hitam dari carbon fiber (yang juga dilakukan oleh semua tim).Jadi menurut saya Red Bull sangat layak berada di top 5 daftar livery mobil F1 terbaik musim 2024. Red Bull bisa saja menggunakan warna hitam carbon fiber sebagai warna dasar untuk menghemat bobot mobil namun Red Bull tidak memilih jalan "hina" ini (seperti Alpine dan Kick Sauber), Red Bull tetap menggunakan cat untuk memberi warna dasar di mobil mereka. Effort atau usaha seperti ini amat sangat diapresiasi di kalangan artist atau desainer profesional.
Jika Anda penasaran, silahkan lihat onboard camera antara Red Bull RB20 dan Alpine A524, silahkan lihat bagian body yang berwarna gelap atau hitam, di mobil Alpine Anda akan melihat garis - garis khas carbon fiber, sementara di mobil Red Bull warna gelapnya sangat mulus, bukti bahwa warna gelap di mobil ini berasal dari cat, bukan bawaan carbon fiber.
P4: Williams FW46
Palet warna cocok dan brand Williams sangat terasa. Desain livery mobil Willams terlihat sangat sesuai dengan tema dan peruntukannya. Desain tajam garis diagonal memberikan kesan lincah dan cekatan. Selain itu dari dari sisi manapun Anda akan melihat warna biru yang membuat mobil tersebut dengan mudah dikenali dari jauh. Walaupun menggunakan warna hitam dari carbon fiber, warna biru Williams masih terasa dominan, tidak seperti mobil Kick Sauber dan Alpine.Desain air intake dengan warna emas (diatas kepala driver) dengan logo "DURACEL" membuat bagian tersebut seperti baterai besar yang menjadi sumber energi untuk menggerakan mobil. Desain ini tentu akan memberikan efek positif bagi branding DURACEL sebagai salah satu produsen baterai ternama.
Meskipun begitu, desain air-intake tersebut tidak menjadi mengganggu desain mobil secara keseluruhan, Saya bisa melihat livery mobil Williams berlama - lama tanpa ada rasa terganggu, seperti terganggu oleh logo Google Chrome yang ada pada livery mobil McLaren.
P3: Ferrari SF-24
Everybody is a Ferrari fan. Karena konsistensinya, jika Ferrari tidak memasang logo apapun dimobilnya, dan hanya menggunakan warna merah saja. Semua fans F1 pasti tahu bahwa itu mobil Ferrari. Beginilah kuatnya branding Ferrari yang konsisten menggunakan warna dasar merah di setiap musim balapan.Warna merah juga sangat cocok untuk digunakan dalam olahraga yang memacu adrenalin seperti balapan mobil karena warna merah melambangkan keberanian, pengorbanan, semangat, panas menyala abangkuh... wkwk. dan kata - kata semangat dan positif lainnya.
Tahun ini Ferrari juga tidak takut menambahkan beberapa aksen baru seperti garis kuning - putih yang memanjang mengikuti pola body mobil. Di bagian sayap belakang, logo Ferrari dengan background hitam menambah rasa superior pada mobil mereka. Jika sudah melihat logo Ferrari, semua orang sudah tahu bagaimana besarnya dan kuatnya brand tersebut.
P2: Aston Martin AMR24
Desain livery paling elegan dan bersih, sayangnya tertutup oleh prestasi buruk. Jika Aston Martin langganan juara seperti Red Bull atau minimal penantang utama seperti Mercedes dan Ferrari, saya yakin livery Aston Martin akan dipuji - puji dan menang di semua voting livery terbaik tahun ini. Sayangnya karena prestasi yang tidak terlalu cemerlang di lintasan, desain bersih nan elegant AMR24 ini seperti dipandang sebelah mata.Saat pertama kali saya melihat desain mobil Aston Martin tahun ini, saya langsung terpesona dengan desainnya yang sangat elegant dan "bersih". Semua Sponsor terlihat jelas dan logo Aramco berwarna di sayap belakang juga masih bisa masuk dengan warna dasar hijau Aston Martin.
Garis aksen warna hijau lemon yang memanjang mengikuti lekuk body mobil juga memberikan rasa yang mengalir seperti memandu aliran udara yang dilewatinya. Wheel-cover yang hitam juga membuat mobil terasa lebih garang namun tetap terlihat elegan. Andai saja Mercedes tidak membuat desain berani seperti sekarang ini, Aston Martin AMR24 akan jadi nomor 1 di daftar saya.
P1: Mercedes W15 (Terbaik)
Get in there Mercedes...! The real stealth mode!. Saat pertama kali melihat desain livery mobil Mercedes, saya pikir sedang melihat desain konsep yang sering dibuat oleh para fans, yang umumnya hanya memperdulikan keindahan dan mengabaikan logo sponsor. Namun saya kaget ketika menyadari bahwa desain tersebut adalah desain resmi Mercedes W15.Bukan hanya hasil kolaborasi tim Mercedes F1 dengan sponsor, proses pembuatan livery W15 juga dibantu oleh tim dari Mercedes-Benz (pusat), tidak heran jika hasilnya sangat memuaskan dan setiap detail benar - benar diperhatikan.
Perpaduan desain silver dan "stealth mode" tahun lalu, membuat mobil mercedes W15 seperti memiliki ruh. Mobil Mercedes W15 seperti seorang sleeper agent yang siap ditugaskan kapan saja, untuk misi apa saja.
Meskipun cukup banyak warna hitam carbon fiber, desainer livery Mercedes terlihat "niat" dan tetap mengusahakan bagaimana mobil ini terlihat bagus secara keseluruhan, tidak seperti desain mobil Kick dan Alpine yang seperti hanya menggugurkan tugas.
Saya sampai menunggu tayangan F1 Testing untuk melihat tampak aslinya di TV. Dan untungnya masih sesuai ekspektasi, Mercedes W15 tetap terlihat keren, baik dalam keadaan terang maupun gelap saat F1 Testing di Bahrain.
Seperti halnya logo "Baterai" di mobil Williams, Logo Ineos dengan warna dasar merah pada bagian air-intake juga terlihat pantas dan tidak mengganggu desain mobil secara konsep, Walaupun logo Ineos bukan paling besar, tetapi dengan warna dasar merah bagian tersebut menjadi sangat unik dan menarik perhatian, penggemar F1 pasti tahu warna merah tersebut digunakan untuk mewakili logo Ineos.
Sebenarnya masih banyak hal yang ingin saya bahas, tetapi saya rasa ini sudah cukup untuk memberikan gambaran penilaian saya terhadap semua livery mobil F1 tahun 2024 ini. Ada yang ingin didebat?...Hehe
Baca juga:
- Petronas Berencana Menghidupkan Kembali F1 Malaysian GP pada 2026
- Strategi Bisnis di Balik Perpanjangan Kontrak James Allison dengan Tim Mercedes F1
- Tolak Bridgestone, F1 Akan Perpanjang Kontrak Dengan Pirelli Sampai 2027
- Sedang Viral, Apa arti dari "Dentist" di Dunia Balap Mobil?
- Cara Menambahkan Jadwal Formula 1 di Kalender HP Otomatis Update Setiap Tahun
- Peluang Mick Schumacher Menggantikan Lewis Hamilton di tim F1 Mercedes
- Max Verstappen Membuat Tim GT3 dari Pembalap Sim Racing
- Rintangan Berat Yuki Tsunoda untuk Naik ke Tim Inti, Red Bull Racing
- Bukan Red Bull, Lando Norris Amankan Masa Depan dengan McLaren Racing Setelah 2025
Tidak ada komentar