Beranda
Automotive
Formula 1
News
Red Bull
Rintangan Berat Yuki Tsunoda untuk Naik ke Tim Inti, Red Bull Racing

Rintangan Berat Yuki Tsunoda untuk Naik ke Tim Inti, Red Bull

Realita saat ini. Jika ingin dilirik oleh tim F1, seorang pembalap harus benar - benar punya prestasi yang mentereng, prestasi yang jauh lebih baik dari driver lain. Contohnya terakhir yaitu ada Oscar Piastri, selalu menang di setiap kompetisi di tahun pertama mengikuti kejuaraan tersebut. Sebelumnya ada Max Verstappen yang langsung naik dari F3 ke F1.

Jika tidak seperti itu, ya siap - siap saja bersaing dari sisi finansial dan popularitas (finance and fame). Yang dimana saat ini Yuki tidak punya keduanya. Satu - satunya cara agar Tsunoda bisa bertahan di F1 ya dia harus mengalahkan semua teammate yang ada, termasuk Ricciardo yang sudah punya finance and fame.

"Daniel lebih berpengalaman, punya banyak fans, lebih memiliki value."

"Satu - satunya cara yang bisa saya usahakan adalah dengan mengalahkan Ricciardo di balapan baru saya bisa diskusi tentang kursi Red Bull." -Yuki Tsunoda

Di dunia Formula 1 yang serba cepat, perjalanan dari seorang talenta menjanjikan hingga mendapatkan kursi di salah satu tim papan atas bukanlah hal yang mudah. Bagi Yuki Tsunoda, jalan untuk mengamankan posisi yang didambakan di Red Bull Racing penuh dengan rintangan berat, termasuk persaingan yang ketat, tantangan finansial, dan kebutuhan untuk mengungguli rekan satu tim yang berpengalaman.

Di tengah tantangan ini muncul bayangan tangguh dari Daniel Ricciardo, seorang pembalap berpengalaman dengan sejarah yang kaya di kandang Red Bull Racing.

Momen berkesan Ricciardo bersama Red Bull

Saat Ricciardo bersama Red Bull Racing (Sebelum pindah ke tim Renault) banyak sekali momen-momen berkesan dan pencapaian yang luar biasa. Salah satu puncak karirnya terjadi di Grand Prix Monaco 2018, di mana ia meraih kemenangan walaupun dengan mobil yang "rusak".

Balapan tersebut, yang terkenal dengan sirkuitnya yang ketat dan berliku, menuntut ketelitian dan keterampilan, dan Ricciardo memberikan performa yang sempurna, mengatasi masalah teknis dan tekanan mental untuk meraih kemenangan.

Masa-masa pembalap Australia itu di Red Bull juga ditandai dengan persaingan yang ketat di dalam tim, terutama dengan rekan setimnya saat itu, Max Verstappen. Pertarungan mereka di trek menjadi salah satu sejarah di Formula 1 dan memikat penggemar di seluruh dunia.

Duel bukan hanya soal poin dan posisi; itu adalah pertarungan antara dua pembalap berbakat dengan target yang sama, yaitu untuk membuktikan diri mereka sebagai pembalap utama tim Red Bull.

Sejarah manis ini memberikan tantangan tambahan bagi Yuki Tsunoda. Ricciardo, dengan pengalamannya, penggemar, dan rekam jejaknya yang sudah terbukti, menjadi tolak ukur yang sangat tinggi di tim Alpha Tauri. Tsunoda mengakui hal ini, dengan menyatakan:

“Daniel memiliki lebih banyak pengalaman; Daniel jelas punya lebih banyak penggemar,” ujarnya kepada Autosport. “Dia (salah satu) pembalap yang sangat dipercaya. Saya kira dia (salah satu) pembalap paling bernilai tinggi, jadi masuk akal (Daniel dikaitkan dengan Red Bull)." -Yuki Tsunoda

Yuki Tsunoda: "Saya masih yakin bisa mengalahkannya"

Untuk mengamankan kursi di Red Bull Racing, Tsunoda menyadari bahwa ia tidak hanya harus kempetitif di balapan tetapi juga harus mengungguli rekan setimnya (Daniel Ricciardo).

Sementara klasemen saat ini (sebelum Las Vegas Grand Prix) menempatkan Tsunoda di posisi ke-14 dengan 13 poin dan Ricciardo di posisi ke-17 dengan 6 poin (perlu diingat, Ricciardo bergabung dengan tim pada pertengahan musim), pembalap asal Jepang itu menghadapi perjuangan berat.

Meskipun Tsunoda bermimpi bergabung dengan tim Red Bull Racing dan menggantikan Sergio Perez ketika kontraknya berakhir pada tahun 2024, dia sangat sadar bahwa dia harus terlebih dahulu mengalahkan Daniel Ricciardo sampai akhir tahun 2024.

“(Daniel) melakukan pekerjaannya dengan baik. Saya pikir terutama dia kembali dari McLaren dan dia terlihat sangat nyaman dengan mobil (AlphaTauri saat ini), terutama dibandingkan tim sebelumnya.

“Saya pikir dia masih berjiwa Red Bull, gaya Red Bull-nya cocok dengan tim.

“Tetapi tetap saja, saya tidak khawatir bahwa saya tidak akan mengalahkannya. Saya masih memiliki keyakinan bahwa saya bisa mengalahkannya dan saya masih belajar darinya.” -Yuki Tsunoda

Hanya waktu yang akan mengungkap apakah tekad dan kehebatan Tsunoda di lintasan dapat mengukir babak baru dalam sejarah Red Bull Racing, mengamankan posisi bersama para pembalap hebat yang pernah mengenakan seragam tim di masa lalu.

Baca juga:

Penulis blog

Rindi Putra
Rindi Putra
Graphic Designer & Technology Junkie Graduated with 'International Trade Management' Major | 2 Years of Professional career on International Shipping Company & 3 Years career on Local Fashion Brand Company | 10 Years (and still counting) as Digital content creator. Feel free to connect with me on Social Media Twitter/Instagram: @rindiputra

Tidak ada komentar

Mohon maaf komentar Anda tidak akan langsung muncul karena ada proses moderasi. Terpaksa harus dilakukan untuk menyaring komentar spam yang merugikan banyak pihak. Terima kasih atas pengertiannya. Selamat membaca!