Beranda
Automotive
Formula E
Mercedes
Kenapa Tim Mercedes keluar dari Formula E setelah musim 2022?
Kenapa Tim Mercedes keluar dari Formula E setelah musim 2022?
Mercedes EQ Formula E Team (mercedes-benz.com)

Baru saja musim kemarin tim Mercedes memenangkan kejuaraan di ajang bapalan mobil listrik Formula E, tetapi  Kenapa Tim Mercedes keluar dari Formula E setelah musim 2022? Pertanyaan ini juga sepertinya membuat heran beberapa pihak, tidak terkecuali founder dan CEO dari Formula E, Alejandro Agag.

Pengumuman pengunduran diri ini dilakukan 3 hari setelah balapan terakhir di Berlin musim 2021, mengikuti langkah Audi dan BMW yang sudah terlebih dahulu angkat kaki dari Formula E. Pada balapan terakhir tersebut pembalap Mercedes, Nyck De Vries, berhasil mengunci posisi 1 di klasemen pembalap musim 2021.

Lalu, kenapa tim Mercedes keluar dari Formula E setelah musim 2022? Dari beberapa informasi diketahui bahwa alasan mereka keluar adalah ingin fokus di balapan Formula 1 yang sebenarnya terlihat bertolak belakang dengan visi emission-free nya di masa depan.

Jika melihat tren otomotif dunia saat ini, banyak pabrikan internasional yang berlomba membuat kendaraan elektrik, tidak terkecuali pabrikan asal Jerman ini, Mercedes-Benz. Bahkan mereka telah berkomitmen bahwa pada tahun 2030 mereka hanya akan menjual kendaraan elektrik.

CEO Formula E, Alejandro Agag, juga merasa heran kenapa tim Mercedes (Mercedes EQ) keluar dari Formula E tetapi masih ikut di kejuaraan dunia Formula 1. -Motorsports.com

Yang dimana balapan 'jet darat' tersebut masih menggunakan bahan bakar minyak (walaupun sudah hybrid). Alejandro berpendapat bahwa Mercedes ingin menikmati masa - masa terakhir menggunakan bahan bakar minyak sebelum nantinya mereka fokus ke kendaraan listrik di tahun 2030.

Baca juga: Daftar Lengkap Tim dan Pembalap Formula E Season 9 (2023)

Kenapa Tim Mercedes keluar dari Formula E setelah musim 2022?

Lalu, kenapa tim Mercedes keluar dari Formula E setelah musim 2022? Dari beberapa informasi diketahui bahwa alasan mereka keluar adalah ingin fokus di balapan Formula 1 yang terlihat bertolak belakang dengan visi emission-free nya di masa depan.

“In motorsport, Formula E has been a good driver for proving our expertise and establishing our Mercedes-EQ brand, but in the future, we will keep pushing technological progress - especially on the electric drive side - focusing on Formula 1. - Markus Schafer (Mercedes-Benz)

Dari pernyataan diatas terlihat bahwa Mercedez terlihat sudah cukup puas dengan performa dan hasil tim nya di balapan Formula E. Terkesan hanya ingin menunjukan bahwa mereka tidak hanya bagus di kendaraan berbasis bahan bakar minyak, tetapi mereka juga mampu bersaing di kompetisi kendaraan elektrik.

Jika dilihat dari visi nya untuk menjual kendaraan full elektrik di tahun 2030, keputusan ini sangat terlihat bertolak belakang. Apalagi Mercedes-Benz telah berkomitken dengan investasi 34 juta euro untuk mewujudkan all-electric road car di tahun 2030 tersebut.

Baca juga: Cara Menambahkan Jadwal Formula 1 di Kalender HP Otomatis Update Setiap Tahun

Kenapa Mercedes tetap ikut balapan Formula 1?

Kenapa Mercedes tetap bertahan di balapan Formula 1? Sampai saat ini, jika dilihat dari gengsi dan publikasi, balapan Formula 1 memang jauh lebih baik dari Formula E. Belum lagi, balapan seri Formula E ini terhitung masih baru jika dibandingkan dengan F1 yang sudah memiliki banyak sejarah dan juga melahirkan legenda - legenda pembalap dunia.

Selain itu nampaknya Mercedes lebih nyaman berinovasi melalui teknologi yang ada di Formula 1 ketimbang menggunakan teknologi di Formula E. Dari segi emisi karbon pun, Formula 1 juga sudah berkomitmen untuk lebih ramah lingkungan dengan kampanye net-zero carbon pada tahun 2030.

Walaupun belum ada pembicaraan perihal menggunakan mesin elektrik, tetapi F1 sudah berkomitken untuk menggunakan bahan bakar yang bisa didaur ulang 100% dimasa depan.

“It is the arena where we constantly test our technology in the most intense competition the automotive world has to offer - and the three-pointed star hardly shines brighter anywhere else.

“F1 offers rich potential for technology transfer… and our team and the entire series will achieve net-zero status by the end of the decade.” -Markus Schafer.

Tidak hanya melakukan "Branding", Mercedes di balapan formula 1 juga terlihat sangat sehat dalam hal keuangan, belum lagi prestasi yang telah mereka raih di era Hybrid ini. Dengan banyaknya kerjasama dengan banyak sponsor dunia, nampaknya tetap balapan di F1 adalah pilihan yang sangat realistis.

 Apalagi jika mereka sudah bisa mendapatkan keuntungan sehingga tidak membebani keuangan Mercedes-Benz secara global.

Baca juga: Resmi! Sebastian Vettel akan pensiun Akhir Musim 2022 - Ini kata perpisahannya

Akan kembali ikut Formula E di tahun 2030?

CEO Formula E, Alejandro Agag, berpendapat bahwa Mercedes kemungkinan besar akan kembali ikut balapan Formula E di tahun 2030, setelah mereka benar - benar full-elektrik di kendaraan komersialnya.

“They want to enjoy the last few years of burning fuel and then maybe in 2030 they will go back to electric racing. Probably earlier." -Alejandro.

Alejandro juga menganggap bahwa Mercedes saat ini hanya ingin menikmati masa - masa terakhir menggunakan mesin bertenaga bahan bakar minyak. Dia menganggap bahwa Mercedes ingin melakukan "Last Dance" dengan teknologi berbasis bahan bakar tersebut.

Dari beberapa pernyataan Mercedes-Benz kepada media sepertinya mereka lebih nyaman melakukan penelitian dan eksperimen teknologi baru di ekosistem Formula 1. Dengan persaingan yang sangat ketat di kejuaraan F1, Mercedes sepertinya ingin mentransfer juga semangat tersebut ke bagian komersil.

Dengan segala investasi baik dalam hal fasilitas, teknologi dan juga pengetahuan (knowledge) yang dimiliki oleh Mercedes di Formula 1, dapat dimengerti bahwa mereka sebenarnya sudah punya cukup 'bahan' untuk pengembangan produk komersil mereka dimasa yang akan datang.

Bagaimana menurut anda? Apakah keputusan tim Mercedes EQ ini tepat? Semoga informasi mengenai kenapa tim Mercedes keluar dari Formula E setelah musim 2022 ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan atau pendapat silahkan simpan di kolom komentar seperti biasa. Tetaplah menjadi pengguna yang bijak! #beWiseUser!

Penulis blog

Rindi Putra
Rindi Putra
Graphic Designer & Technology Junkie Graduated with 'International Trade Management' Major | 2 Years of Professional career on International Shipping Company & 3 Years career on Local Fashion Brand Company | 10 Years (and still counting) as Digital content creator. Feel free to connect with me on Social Media Twitter/Instagram: @rindiputra

Tidak ada komentar

Mohon maaf komentar Anda tidak akan langsung muncul karena ada proses moderasi. Terpaksa harus dilakukan untuk menyaring komentar spam yang merugikan banyak pihak. Terima kasih atas pengertiannya. Selamat membaca!