“Selamat Tinggal
Winamp”. Beginilah salah satu dari judul artikel di Kompas.com pada Kamis,
21 November 2013. Yups! Hampir semua dari kita pasti pernah menjajal salah satu
software pemutar musik ini. Namun sayang sepertinya bagi pengguna setia
aplikasi Winamp ini harus segera mengucapkan salam perpisahan sebab pada
tanggal 20 Desember 2013 ini Winamp.com dan seluruh layanannya akan di tutup.
"Thanks for supporting Winamp for over
than 15 years". Kurang lebih seperti itulah pernyataan resmi dari situs
resmi Winamp. Masih belum diketahui alasan kenapa aplikasi ini akan di tutup.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Nullsoft sebagai penciptanya kemudian perusahaan
ini diakuisisi oleh AOL pada tahun 2002.
Selain mudah dioperasikan, aplikasi ini terbilang lebih
ringan dari pemutar musik bawaan OS windows yaitu Windows Media Player. Pada awal tahun 2000-an aplikasi ini sangat
menjamur diseluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia. Mungkin dulu kita
sering pergi ke warnet untuk browsing namun hampir di setiap komputer pasti
sudah dipasangi pemutar musik winamp ini. Bahkan
Baca juga: Cara Menambahkan Animasi Audio Equalizer di Premiere Pro
bila tidak ada winamp sepertinya sebuah komputer tidak bisa memutar file musik, padahal pada setiap OS pasti mempunyai pemutar music bawaan. Dan seperti itulah efek dari Winamp dulu, sekarang aplikasi ini akan di tutup pada tanggal 20 Desember nanti.
bila tidak ada winamp sepertinya sebuah komputer tidak bisa memutar file musik, padahal pada setiap OS pasti mempunyai pemutar music bawaan. Dan seperti itulah efek dari Winamp dulu, sekarang aplikasi ini akan di tutup pada tanggal 20 Desember nanti.
Sangat disayangkan memang, tetapi sepertinya memang jalan
ini yang harus di tempuh oleh aplikasi ini. Perkembangan dunia teknologi memang
sangat pesat dan setiap pengembang harus selalu siap memenuhi permintaan pasar
yang semakin ‘gila’. Hal inilah yang mungkin sulit untuk disuguhkan oleh winamp
pada saat ini, di saat aplikasi ini hadir dengan keahlian memutar musik,
aplikasi lain dapat memberikan lebih dari sekedar memutar musik, seperti
memperlihatkan lirik lagu yang sedang di putar, ataupun memberikan visualisasi
yang lebih menarik. Dengan semakin menurunnya jumlah pengguna aplikasi Winamp
ini, maka sangat wajar bila pemilik dan pengembang aplikasi ini menghentikan proyek
ini bukan tidak mungkin nantinya bila di biarkan dapat merugikan perusahaan itu
sendiri.
Lalu, bagaimana dengan nasib para pengguna setia aplikasi
ini?
Nah, untuk para pengguna setia yang masih menginginkan
aplikasi ini digunakan di komputer mereka disarankan untuk mengunduh (download)
versi terakhir dari aplikasi ini. Bila telah dilakukan penutupan maka tidak
akan ada lagi file winamp yang dapat diunduh di website resminya tersebut.
Masih ada harapan.
Seperti diberitakan oleh TechCrunch, Microsoft sebagai salah
satu pemain besar di dunia teknologi tertarik untuk membeli Winamp. Informasi
ini juga memberikan secercah harapan bagi para pengguna setia aplikasi ini
untuk tetap bertahan karena bila transaksi jual beli ini terjadi, bukan tidak
mungkin aplikasi ini akan dikembangkan lagi oleh para ahli Microsoft dan
menghidupkan kembali kejayaan yang dulu pernah dirasakan oleh aplikasi ini dan rencana
penutupan pun sangat mungkin untuk dibatalkan.
Terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca
artikel ini, untuk artikel selanjutnya kita akan bahas beberapa aplikasi
pemutar musik alternative selain Winamp ini.
COMMENTS